NDT(Non
Destructive test) merupakan salah satu metode pengujian specimen yang tidak
merusak specimen. Dengan begitu, specimen tersebut tidak akan mengalami
pemanasan, pemukulan ataupun jenis perusakan lainnya yang akan mengakibatkan perubahan
struktur benda tersebut. Jadi, benda sebelum diuji dan sesudah diuji akan
mempunyai struktur logam yang sama.
Selain NDT,
ada bentuk metode pengujian yang lain yaitu DT(Destructive test). Pengujian ini
dilakukan dengan cara menekan,puntir,tarik, ataupun pemanasan. Dengan begitu,
specimen yang telah diuji akan mengalami kerusakan
MAKSUD DAN
TUJUAN
NDT bertujuan untuk mengatahui seberapa jauh
keadaan material masih layak dipakai atau perlu diganti dengan cara mencari crack yang terdapat pada benda kerja.
Setelah ditemukannya crack, lalu
diambil keputusan antara mengganti peralatan tersebut atau hanya memperbaikinya
saja.
MACAM MACAM
NDT
Ada berbagai macam metode NDT yang telah
diaplikasikan di industry yaitu sbb:
1. Pemeriksaan secara visual dengan mata
2. Liquid Penetrating Test
3. Pengujian dengan magnetic particle
4. Pengujian dengan Eddy Current
5. Pengujian dengan Ultra sonic
Pada bagian ini, saya akan mencoba berbagi
tentang metode LPT(Liquid Penetrating
Test).
Penjelasan:
-
Liquid Penetrating Test
Metode ini bertujuan untuk mencari cacat
terbuka di permukaan pada setiap produk industry yang terbuat dari bahan non
pori. Metode ini cocok digunakan untuk bahan magnetic maupun bahan non
magnetic. Metode ini menggunakan berbagai macam jenis cairan yaitu:
1. Cleaner
Merupakan cairan pembersih yang diberikan di
awal untuk menghilangkan kotoran seperti kotoran, karat ataupun zat lainnya.
Cleaner juga digunakan untuk mebersihkan cairan penetrant yang telah
disemprotkan pada specimen.
2. Penetran
Penetran merupakan cairan yang digunakan
untuk “mengisi” crack yang timbul pada specimen. Penetran disemprotkan ke
specimen setelah specimen tersebut telah bersih. Ciri cirri penetran yang biasa
digunakan adalah:
a. Mampu
masuk lubang/bukaan yang sangat halus
b. Mampu
menempel/tinggal pada bukaan/lubang yang dangkal
c. Tdak
mudah menguap
d. Mudah
dibersihkan dari permukaan
e. Tahan
terhadap pemucatan warna
f. Tidak
bersifat korosif
g. Tidak
berbau
h. Tidak
beracun
i. Stabil
selama disimpan
j. Mampu
tampil dengan cepat dari lubang ke permukaan setelah diberikan developer
3. Developer
Ada 2 jenis Developer, yaitu:
a. Wet Developer
Developer jenis ini cocok untuk permukaan
yang halus, cacat yang lebar dan dangkal serta bisa diaplikasikan pada benda
uji yang posisinya tidak datar.
b. Dry Developer
Developer jenis ini cocok diaplikasikan pada
permukaan benda uji yang kasar, memiliki sudut tajam, berulir dan posisinya
datar.
Ketiga jenis cairan ini lalu dibersihkan
ataupun dilap dengan kain majun(putih).
Urutan Kerja
Liquid Penetrant Testing
1. Bersihkan
material yang akan diuji, bersihkan hingga bersih dari kotoran, karat yang
melekat, diusahakan hingga permukaan mengkilap (gunakan batu asah / ampelas
untuk membersihkannya).
2. Bila
permukaaan bersih dan halus, lap dengan kain yang bersih, sampai kering,
kemudian semprotkan cleaner, ini gunanya untuk menghilangkan lemak / minyak
yang ada pada celah – celah cacat dan seluruh material yang diuji.
3 Semprotkan penetrant pada seluruh permukaan material yang diuji.
Warna penetrant ini merah, Tunggu E 15 menit
supaya penetrant meresap kedalam seluruh celah – celah cacat.
4 Setelah E 15 menit bersihkan penetrant
dengan majun / lap yang bersih, sampai material benar-benar bersih kering,
tidak ada warna merah lagi (kalau kurang bersih , nanti akan mengalami
kesukaran dalam evaluasi).
5. Selanjutnya
semprotkan developer merata ke seluruh permukaan. Warna developer ini putih,
kemudian periksalah apakah warna merah itu muncul, itu adalah warna penetran
yang ada pada celah – celah cacat., karena ada developer menjadi mengembang.
Jadi bisa diketahui adanya cacat, cacat itu bisa berupa retak, luka atau
goresan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar