Asslamu'alaikum teman teman,
Saya akan coba menshare pengetahuan saya. Silahkan disimak ya...
Simulasi yang dilakukan menggunakan
software Fluent 6.3.26. Hal yang dilakukan adalah mengimport file mesh
yang telah dibuat . Langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan simulasi
ditunjukkan sebagai berikut:
LANGKAH 1 Mengolah
mesh (Grid)
1.
Membuka file “meshing turbin angin c 30 cm .msh” : File-->Read-->Case….
2.
Mengecek Grid : Grid--> Check
Perhatikan
panjang
x, y dan z minimum-maksimum serta volume minimumnya
Gambar 28 Grid check . Muncul Pesan Error. Error ini
hilang ketika dilakukan mesh interface.
3. Mengetahui
jumlah grid : Grid-->Info-->Size
Gambar 29 informasi jumlah grid
4. Menampilkan
grid : Display ,
Grid ,OK
Gambar 30 Tampilan Grid(mesh)
LANGKAH 2 Mendefenisikan model
1.
Klik DefineàModelsàSolver …. Pada time, ganti menjadi unsteady lalu klik OK
Gambar 31 Tampilan Solver
2.
Mengaktifkan model turbulen k-e : DefineàModelsàViscous….
àakan
muncul panel Viscous model à dibawah Model , pilih k-epsilon(2eqn) à klik OK
Gambar 32 Panel Viscous model
LANGKAH 3
Mendefenisikan interface
Langkah
ini dilakukan untuk menyatukan dua komponen(rotating region dan boundary luar).
1.
Klik Defineà Grid Interfaces….. lalu
muncul panel Grid Interface dan ikuti urutannya sesuai anak panah lalu
klik Create
Gambar 33 Panel Grid Interface
2.
Pengecekan grid setelah dilakukan mesh
interface: GridàCheck…
Gambar 34 Panel Grid
check. Pesan Error sudah hilang
LANGKAH 4
Mendefenisikan material yang digunakan: DefineàMaterials…
akan muncul panel Materials, gunakan saja nilai Defaultnya lalu Change/Create
Gambar 35 Panel
Materials
LANGKAH 5
Mendefenisikan Kondisi batas
Klik Define à
Boundary conditions… à akan muncul
panel Boundary condition.
Gambar 36 Panel Boundary
condition
Keterangan :
Untuk bidang
luar c 30 cm boundary besar( boundary luar), type ganti menjadi Fluid
Untuk Velocity
inlet(sisi masuk), klik Set…. akan muncul tampilan sebagai berikut
Gambar 37 Panel Boundary
Condition
Gambar 38 Panel velocity inlet .
masukkan
nilai 5 m/s pada sisi masuk lalu klik OK
Untuk susunan
sudu c 30 cm boundary besar( boundary luar), type ganti menjadi Fluid
lalu klik set…. akan muncul tampilan
sebagai berikut ini:
Gambar 39 Panel velocity
inlet .
Sesuaikan seperti yang ditunjukkan
anak panah. Masukkan kecepatan rotasi 60 rpm lalu klik OK
LANGKAH 6
Melakukan iterasi
1.
Mengeset factor relaksasi (SolveàControlsà
Solutions). Gunakan saja nilai defaultnya , lalu klik OK
2.
Menginisiasi perhitungan:
i.
Solve
àinitializeà
initialize…. à akan muncul panel Solution Initialization
ii.
Pada drop-down list, Compute from
pilih Veolocity inlet
iii.
Klik init , kemudian klik close
Gambar 40 Panel Solution
Initialization
3.
Menyimpan file kasus
i.
File
à Write à
Case…. à akan muncul
panel Select File
ii.
Beri nama file tersebut turbin angin 2d c 30 cm .cas
4.
Memulai Iterasi
i.
Solve
à Iterate … à
akan
muncul panel Iterate
ii.
Sesuaikan nilai sesuai dengan tampilan
berikut ini:
Gambar 41 Panel Iterate
Klik iterate , iterasi akan berjalan dan
selesai sesuai waktu yang telah ditetapkan
5.
Menyimpan file kasus dan data
i.
File
à Write & Data à
Case…. à akan muncul panel Select File
ii.
Beri nama file tersebut turbin angin 2d c 30 cm .cas
LANGKAH 7
Post Processing
1. Menampilkan
pola aliran udara yang terbentuk.
Klik Display à Contours à
lalu
akan muncul panel contour ..
Gambar 42 Panel Contours
Centang Filled. Untuk menampilkan kontur kecepatan, pilih pada menu
dropdown list Velocity…. . Untuk
menampilkan kontur tekanan, pilih pada menu dropdown list Pressure….. lalu klik Display
Berikut
ini ditampilkan kontur kecepatan dan kontur tekanan,
Gambar 43 Kontur
Kecepatan
Gambar 44 Kontur
Tekanan
2. Menampilkan
kecepatan angin yang keluar di sisi outlet
Klik Plotà xy plot ….. akan
muncul panel XY Plot berikut ini
Gambar 45 Panel Solution XY Plot
Pada Y axis option, klik anak panah dan
pilih Velocity untuk menampilkan
kontur kecepatan. Pada X axis option, klik anak panah dan
pilih Curve Length. Pada Surface pilih Pressure outlet lalu klik Plot
Grafik yang terbentuk
ditunjukkan sebagai berikut:
Gambar 46 Grafik tekanan di bagian atas dan bagian bawah
airfoil
3. Membuat
video animasi
Animasi
dapat dibuat untuk melihat pola liran udara yang terbentuk selama proses
iterasi berlangsung. langkah ini dilakukan sebelum melakukan iterasi . Klik SolveàAnimate àDefine
….akan
muncul panel berikut ini:
Gambar 47 Panel Solution animation
Pada
Animation sequences, ganti menjadi 1, dibawah When ganti menjadi tipe
steps , lalu klik Define ….akan
muncul panel berikut ini:
Gambar 48 panel animation sequences
Dibawah
Display
type klik Contours lalu akan muncul
panel berikut ini:
Gambar 49 panel Contours
Dibawah
Contours
of… pilih Velocity , centang Filled lalu klik Display. Lalu Close klik OK.
Lalu
jalankan iterasi pada langkah 6 yang telah dijelaskan diatas. Untuk menampilkan video, langkah
selanjutnya yaitu klik SolveàanimateàPlaybackà
pilih
sequence nya lalu Write. File video tersebut tersimpan
di Folder tempat case ini disimpan.
Catatan:
Bila menjumpai huruf a dengan apostrohe seperti ini à ini menunjukkan tanda panah(proses/langkah selanjutnya). Terima kasih
terima kasih pak tutorialnya. sangat berguna sekali bagi saya yang masih pemula. kalo boleh ditambah dengan turbin vertikal juga yang tipenya helikal pak dan simulasi 3D.. thx
BalasHapussama sama pak,
HapusAlhamdulilah bisa bermanfaat.
Insya Allah dilain kesempatan akan saya buat pak.,
pak.. saya tertarik sekali dengan studi simulasi aliran ini..
BalasHapussaya ingin membuat simulasi aliran masuk air pada tangki kosong, tangki mula mula berisi udara,
gimana cara setting boundary sama pemilihan modelnya pak ?
Alamat link videonya tidak bisa dibuka
BalasHapusBoleh minta share kembali videonya ?
pak... kenapa material bladenya air fluid, bukan nya aluminium, kayu dan material solid lainnya ?
BalasHapus